Ninoi dan Gatok setelah merit tetap berada di Manyar, aku sih gak mempermasalahkan keberadaannya. Tapi sepertinya setelah merit, sifat Ninoi gak banyak berubah tetap seperti ketika masih single , tetep malas, tetep minta dilayani, yang jelas tetap mementingkan diri sendiri dan kurang peduli terhadap yang lain. Misalnya aja soal masak, dengan status barunya sudah seharusnya dia memikirkan makanan untuk suaminya. Tapi yang terjadi dia malah pasrah dengan apa yang ada dirumah padahal seandainya ninoi mau sedikit usaha untuk mencoba mengolah bahan masakan yang ada di lemari es maka biarpun hasil masakan kurang enak, aku jamin Gatok pasti mau terima. Yang penting telah berusaha dan mencoba, perkara hasil akhir yang kurang memuaskan itu bisa dilatih dengan seiringnya waktu.
Demikian pula dalam kehidupan ini, kebanyakan orang lebih mengejar kuantitas hasil akhir tanpa melihat bagaimana proses menuju hasil akhir. Yang penting bisa menghasilkan banyak. Padahal Gusti Alloh lebih melihat pada bagaimana usaha hambaNya dalam meraih tujuan tersebut sedangkan untuk hasil akhir adalah hak prerogatif Gusti Alloh sang Maha Adil. Yang dinilai oleh Alloh adalah usaha yang telah dilakukan hambaNya, seberapa ikhlas dalam berusaha dan berupaya. Sungguh Alloh Maha Adil , misalnya dalam berinfaq, seandainya yang dinilai Alloh adalah hasil akhirnya maka hanya orang-orang kaya yang akan dapat banyak pahala sedangakan orang miskin tetap miskin harta dan pahala…… Subhanalloh.
Wednesday, May 16, 2007
Try and try again………
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment