Tuesday, March 31, 2009

SHOCKINGLY…….

Alhamdulillah,Baru kali ini aku punya kesempatan untuk bisa menulis lagi, setelah istirahat selama 2 minggu pasca operasi myoma. Sebenarnya aku sudah masuk kantor seminggu yang lalu namun seminggu berikutnya aku gunakan untuk beresin pekerjaan yang menumpuk…. He..he..he..he.. he….
Tidak pernah terbayangkan aku harus menjalani operasi untuk yang kedua kalinya, dulu tahun 1990 aku pernah operasi bedah jantung karena ada kelainan lalu kali ini harus menjalani operasi myoma, karena aku sama sekali tidak merasa ada keluhan yang mengganggu seperti yang ada di artikel yang pernah aku baca.
Berawal dari keterlambatan haid, padahal selama ini aku tidak pernah telat haid, selain itu haid ku juga normal normal saja dengan siklus yang teratur dan tidak pernah mengalami nyeri haid.
Lucunya, awalnya aku diliputi perasaan gembira karena haidku telat 2 minggu padahal selama ini haidku datang teratur dan tepat waktu. Kemudian untuk memastikan hamil atau tidak, aku gunakan testpack yang aku beli di apotik Bella. Tapi ketika itu hasilnya negatif, saat itu juga aku diliputi perasaan gelisah
…”pasti ada yang salah nih….” batinku,
dan aku tetap berpikir positif , mungkin kualitas tespack nya yang jelek atau kadar HCG dalam urin yang masih sedikit. Dan aku putuskan untuk menunggu seminggu lagi untuk pake testpack yang katanya kualitasnya lebih bagus ....
Oh ya, aku juga ngga berani cerita pada swamiku, karena takut dia ikutan cemas. Tapi rupanya swami sudah hafal dengan jadwal haidku, ketika istirahat sepulang dari kantor , swami tanya
....”tumben kok telat”....
Lho, padahal perasaan hari ini aku pulang kantor tepat waktu kok dibilang telat.
Akhirnya aku ceritakan semua apa yang sudah aku lakukan termasuk kecemasanku.

Malam itu juga kami ke RSB Lombok 22 karena setahuku SpOG –nya cewe.
Begitu diperiksa USG, dokter mendiagnosa ada tumor di rahim, yang harus di operasi.
...”Deg..” .. jantungku langsung berdebar kencang begitu mendengar kata tumor....
“ Oh God…” cobaan apa lagi ini..
Akhirnya aku cuma diberi obat hormon untuk memunculkan haid.
Setelah bayar ke kasir, dan dalam perjalanan pulang ,aku ceritakan semua hasil USG dan diagnosa dokter kepada swamiku, karena dia tidak ikut masuk ruang periksa.
Kabar ini tentunya sangat mengejutkan kami berdua, malam itu aku tidak bisa tidur karena gelisah dan rupanya swamiku juga mengalami hal yang sama.
Begitu tiba dirumah, hal pertama yang aku lakukan adalah mencium tangan swamiku sambil untuk meminta maaf dan bersabar atas kekurangan yang ada pada diriku.
Malam itu aku sholat, dalam tangisku aku tumpahkan semua keluh kesahku pada Allah Robbi Izzati.

” Apa salahku Ya Allah... hingga Emgkau menghukumku dengan sedemikian rupa”....
Astagfirullah..... disaat seperti ini aku masih juga takabur kepada Gusti Allah... seakan akan tiada kesalahan yang pernah aku perbuat..
” Ya Allah ...Begitu besarnya kah dosa dosa yang telah aku perbuat hingga aku harus menerima cobaan seperti ini....”
’’Hanya PadaMu aku berserah, karena sesungguhnya Engkau pemilik jiwa dan raga ini.”

Hari hari berikutnya, aku lalui dengan kegelisahan. Dan swami memberi ide untuk mencari second opnion, akhirnya aku pergi ke RS Siloam, disana ditangani SpOG senior yaitu dr Susanto, umurnya 57 tahun. Kemudian Dokternya bilang dengan santai
...” Oh... ndak apa apa cuman ada myoma di rahim ndak perlu khawatir...” .

Aku jadi bingung, lho bukannya dokter pertama bilangnya tumor tapi dr Susanto menyatakan cuma myoma. Mana yang bener nih...
Eh ngga taunya sama saja...myoma itu tumor rahim...
Tapi menurut dr Susanto, karena pertumbuhannya lambat maka aku disuruh memikirkan dengan matang , pilih operasi atau terapi hormon.
Ada sedikit perasaan lega setelah mendapat penjelasan dr Susanto, ternyata yang namanya tumor rahim alias myoma adalah jenis tumor jinak.
Mungkin yang membuatku lega dan tidak segelisah sebelumnya adalah cara dr Susanto menyampaikan diagnosanya dengan senyum dan sabar serta memberi kekuatan kepada pasien untuk sembuh, tidak seperti SpOG pertama yang tanpa senyum seakan akan harus segera operasi.

Banyak hikmah yang dapat ku petik, diantaranya yang tadinya sholatku hanya sekedar rutinitas sekarang jadi lebih bermakna.....

0 komentar: