Wednesday, September 22, 2010


Terkadang, tanpa disadari rasa itu menjerat. Sepi di antara kesendirian. Sepi di antara jarak yang membentang, memisahkan raga ini. Namun, ada juga orang yang nyata-nyata berada ditengah keramain. Tapi dirinya masih merasa sepi. Siapa yang salah?Lingkungan? Atau memang dirinya?. Jangan membantah! rasa sepi tak pernah hinggap dalam kehidupan ini.

Sebenarnya banyak cara agar rasa itu tidak terlalu mengungkung keadaan. Bukankah melakukan banyak hal, setidaknya bisa menepis rasa sepi. Mungkin teori mudah, namun prakteknya?begitu orang sering menyanggahnya. Apa kita lupa Alloh SWT, tidak tidur? Bahkan kita tak tahu Alloh mungkin saja sendiri. Apa juga sepi? Wallahu alam.

Mendapati seorang teman yang merasa kesepian. Perasaan saya pun memutar haluan pada masa lalu. Saya juga pernah merasa sepi. Bahkan amat kesepian di tengah keramaian dunia. Terkadang saya menghakimi dunia tidak adil. Tapi apa gunanya? Saya mencoba menepis rasa itu.Menghabiskan waktu yang saya punya untuk hal yang bermanfaat, menambah wawasan dan ilmu. Dan sedikit banyak itu bisa membantu. Memperluas pergaulan yang sehat tidak ada salahnya. Semakin banyak teman(saudara) akan jauh lebih baik. Saya akan merasa tidak sendiri yang akan menyeret dalam kesepian. Dalam sebuah hadist yang saya baca, menerangkan.


Ketika rasa itu mulai menyapa. Saya melarikan diri dengan menulis. Meski sempat di dera malas yang tak ketulungan. Di sana saya bebas mengoreskan kata-kata apa saja. Entah puisi, cerpen atau sekedar curhat.Dengan begitu rasa kesepian tak terlalu menyiksa. Emang bisa?Bisa!

So, tak ada alasan terus larut dalam kesepian. Toh, anggap saja sepi yang melanda sebagai pembelajaran masa depan. Kok gitu? Ya. bukankah kelak di liang lahat kita akan sendirian. Pasti kesepian. Hanya berteman tanah,kain kafan dan binatang di dalamnya. Maka kesepian itu adalah bagian dari ujian iman.

Untuk seorang adik-mayaku...ayo semangat! bila kamu biarkan sepi merajai, masa depan dan kebahagian itu hanya akan mengejekmu...Sedangkan kamu mendambanya untuk hidupmu, bukan?

Di antara cara ini tuk melawan sepi

Read More......

ANYTHING IS POSSIBLE

Believe in your self, and remember that
anything is possible
Believe in what makes you feel good
Believe in what makes you happy.
Believe in the dreams your’ve always wanted to come true,
and give them every chance to.
Life holds no promises,
as to what will come your way.
You must search for your own ideals,
and work towards reaching them.
Life makes no guarantiees as to what you’ll have
Its just give you time to make choices and to take chances,
and to discover what ever secrets might come your way.
If you are willing to take the opportunities you are given
and utilize the abilities you have
you will constantly fill your life,
with special moments and unforgettable times.
no one knows the mysteries of life or its ultimate meaning,
but for those who are willing to believe in their dreams and
in themselves,
life is a precious gift in which anything is possible.
(Dena Dilacony)

Read More......

Monday, August 02, 2010

THANKS MY FRIENDS

Ini dia nih yang menurut saya sering terlupakan. Setiap berhadapan dengan masalah, terkadang satu diantara berbagai masalah yang dihadapi, kita cenderung menganggap masalah kita adalah yang paling berat. Manusia sebagai makhluk sosial, pastinya kita pernah menjadi tempat curhat teman-teman kita sendiri. Dengan meminta pendapat, menanyakan solusi, sampai berkeluh kesah ditumpahkan ke kamu. Menurut saya itu adalah hal yang luar biasa. Karena sebenarnya kita telah menjadi seseorang yang menurutnya dipercaya bila dibandingkan dengan orang lain yang di kenalnya.
Dari masalah pribadi, masalah keluarga, masalah percintaan, masalah keuangan, dsb. Semua yang dirasakan sepertinya tertuang begitu saja bagaikan air yang tumpah dari wadahnya yang sudah tidak mampu lagi menampung air yang terus tercurah. Yah.., kita hanya bisa menjadi seorang pendengar, kemudian memberikan beberapa masukan yang mungkin bermafaat baginya.

" Kenapa suami/istri/pacar saya tega melakukan hal seperti ini..?!?”,
“Saya nggak nyangka bahwa orang yang saya sayangi berkhianat..”,
“Saya adalah orang yang paling menderita..”,
“Kenapa Tuhan memberikan saya cobaan seperti ini..”,
“Kenapa ini bisa terjadi pada saya..”,
“Apa salah saya hingga begini keadaannya..”,
“Kenapa Ayah Bunda melahirkan saya ke dunia ini jika saya harus begini keadaannya..”,

dan masih buanyak banget contoh ratapan lainnya yang berhubungan dengan problema kehidupan yang pernah kita dengar. Hingga pada akhirnya, kita akan memberikan sedikit saran yang ujung-ujungnya kita cuma bisa bilang, “Sabar…, pasti ada hikmah yang tersimpan di balik semua ini”.

Inilah hidup, setiap detik, menit, jam, hari, bulan, tahun, semua tidak bisa di-prediksi. Semua berjalan sesuai dengan aturanNya. Seberapa dekat kita padaNya, maka seperti itulah kita akan merasakan hubungan/kaitan setiap permasalahan yang kita hadapi. Terkadang kita terlambat mengetahui, bahkan tidak tahu hikmah dari setiap problema yang dihadapi. Sehingga terkadang merasa frustasi, tak tentu arah bagaikan setitik kapas kecil yang terbang tertiup angin.

Salah seorang sahabat terbaik saya pernah bilang,”Sebenarnya, bukan itu yang Tuhan inginkan kawan.. tetapi Tuhan menginginkan ketegaranmu dalam melalui serta menjalani kehidupan ini. Tuhan memberikan ujian melalui problema kita masing-masing karena Dia tahu bahwa kamu mampu menghadapi dan melaluinya, kemudian Dia memberikan kamu tingkatan ke jenjang selanjutnya yang lebih tinggi dari sebelumnya.”
Sahabat saya juga bilang; “Meskipun (mungkin) saya belum ada apa-apanya bila dibandingkan dengan kamu, tetapi jangan pernah lengah ataupun lupa padaNya. Karena Tuhan setiap saat selalu memberikan kita ujian! Kesenangan, kebahagiaan, kesedihan, ataupun kekecewaan, semuanya adalah ujian, dan keseluruhannya itu tergantung dari cara kita menganggapinya.”
”Jangan pernah pesimis, apalagi menyesali semua yang ada di hadapan kawan.. Ingat, masih banyak orang-orang di luar sana yang mempunyai masalah/problema hidup yang lebih sulit dari kita. Jadi, Jangan pernah menganggap masalah kita adalah yang paling berat.. “

thanks for my best friend out there... thanks for still beside me to support and share my story life...

Read More......

Wednesday, July 21, 2010

POSITIVE THINKING

Waktu aku memulai menulis blog ini aku bingung menentukan tema apakah blog ini bertemakan berpikir positif atau bertema bahagia. Kedua-duanya sangat bagus menurutku. Tapi setelah merenung sejenak aku memutuskan untuk memberikan tema bahagia dengan pertimbangan beberapa hal. Karena kebahagiaan merupakan impian setiap orang dan lebih mempunyai cakupan yang luas dibandingkan dengan berpikir positif. Dan salah satu kategori dalam blog ini adalah berpikir positif.

Ngomong soal berpikir positif, aku sering mendapat pertanyaan dari teman-teman baik ketika rapat di kantor ataupun sewaktu bersendagurau. Tapi justru karena tanyanya pas bergurau, aku sering berpikir bahwa itu pertanyaan yang harus di jawab, karena tidak jarang gurauan itu akan menjadi kenyataan, iya kan. Makanya kalau berguarau yang baik-baik aja biar bawah sadar memprogram yang baik-baik. Pertanyaan itu adalah bagaimana kita bisa berpikir positif pada saat kita sedang mengalami hal-hal yang negative dan bahkan sangat negative dan membebani hidup kita?

Berpikir menurutku adalah seperti sudut pandang. Kalau anda disuruh memilih setengah mati atau setengah hidup anda akan memilih yang mana? Beberapa orang akan memilih setengah hidup dan beberapa orang yang lain akan memilih setengah mati. Atau bahkan ada yang tidak memilih karena dianggap sama. Tapi apakah benar-benar sama kedua hal tersebut?


Menurutku, kedua hal itu berbeda walaupun tampak serupa. Secara matematis saja berbeda . coba anda hitung setengah hidup ditambah setengah hidup jadi berapa? Hidup kan. Tapi kalau setengah mati ditambah setengah mati jadi berapa? Mati kan? Jadi berbeda kan?. Maka dari itu orang yang berpikir positif akan memilih setengah hidup karena setengah hidup artinya harapan untuk hidup masih ada Bandingkan dengan orang yang memilih setengah mati. Orang yang memilih setengah mati berarti harapannya setengah sudah mati dan tinggal setengah lagi akan mati. Inilah bedanya.

Orang yang mempunyai sudut pandang yang positif terhadap apapun yang terjadi pada dirinya, akan mempunyai semangat yang lebih kuat untuk bangkit dari kegagalan ataupun kesedihan yang sedang dia alami. Karena dia yakin bahwa dirinya akan mencapai keadaan lebih baik. Sedangkan orang yang berpikir negative terhadap apapun yang terjadi pada dirinya, pasti akan mengalami depresi dan tekanan mental yang luar biasa dalam hidupnya karena yang dilakukannya tidak pernah berarti baik bagi dirinya. Sudut pandangnya sudah terlanjur negative terhadap segala hal. Bisa jadi hidupnya selalu dirundung kesedihan dan kemalangan walaupun sebenarnya telah banyak kebaikan dan kebahagiaan yang dia terima. Namun dia tidak mampu merasakan nikmatnya. Yang ada hanya mengeluh dan mengeluh tiada akhir. Tidak sedetikpun dia mampu merasakan syukur terhadap nikmat yang telah dia terima.

Lantas bagaimana sebaiknya kita menyikapinya?
Sebaiknya kita tetap berpikir positif terhadap semua hal termasuk cita-cita kita dan jangan ragu sedikitpun bahwa itu akan tercapai. Serta selalu bersyukur terhadap hal-hal kecil yang telah membuat kita bahagia. Kesuksesan yang besar kadang dimulai dari kesuksesan yang kecil tapi berlangsung terus menerus. Tetaplah berpikir positif dan raih kesuksesan bersamanya.

Read More......

Thursday, June 17, 2010

IJEN CRATER




Minggu lalu saya melakukan ke kawah ijen, dan salah seorang kawan bilang ; “saya akan datang lagi ke kawah ijen kalau ga capek”.
Ah, masih ada ya capek dalam hidup ini. Kalau semua manusia di muka bumi ini ga perlu lagi bersabar, tentu kita semua akan teriak ‘capek’. Tapi, karena kita punya tanggung jawab, at least buat diri kita sendiri, maka capek itu udah ga laku lagi.
Kalau bicara capek, saya, dia, mereka, pun juga capek. Kalo kita pikir kita adalah orang yang paling capek di dunia ini? Lebih baik kita pastikan lagi bahwa kita udah bener-bener ‘melek’ bahwa masih ada yang lebih capek dari kita. Pelajaran ini saya dapat ketika melakukan perjalanan ke kawah ijen.
Saat menyusuri jalanan mendaki menuju kawah ijen, saya melihat bapak-bapak separuh baya dengan langkah tergopoh membawa beban sekitar 80 kg, yang akan kita sebut sebagai penambang belerang. Menuju bibir Kawah Ijen, kita harus berjalan mendaki sekitar 3.2 km. Di kilometer pertama, perjalanan tak terasa terlalu berat, pendakian tidak terlalu curam. Hanya saja terik matahari dan dinginnya hawa pegunungan membangkitkan dahaga kami.

Jalan tanah menuju kawah Ijen bisa dikategorikan kelas ringan, Jalanannya berupa tanah kering, tak ada lumpur, semak, sungai, batu-batu, yang merintangi perjalanan. Sepanjang perjalanan, disediakan 5 shelter tempat beristirahat. Semakin mendekati bibir kawah, pendakian semakin curam. Langkah pun terasa semakin berat. Tetapi, beratnya langkah dihargai dengan sajian panorama yang luar biasa indah. Serasa berada di negeri dongeng.
Tapi ga kebayang gimana cape nya para penambang belerang tersebut. Karena setelah berjalan 3.2 km menuju bibir kawah, mereka masih harus menuruni kawah sekitar 1 km dengan kontur bebatuan yang sangat berisiko. Dan itu bisa mereka lakukan 3 kali bolak-balik dalam sehari. Ahhh, membayangkannya pun saya ga sanggup.
Saat saya ke sana, pada saat yang bersamaan mendapat kabar dari para penambang bahwa belerang baru saja terbakar. Bau belerang tak tertahankan lagi saat itu. Nafas pun menjadi sangat sesak. Kami pun tidak bisa meneruskan perjalanan menuruni kawah, menyaksikan bagaimana para penambang tersebut bekerja.
Ngobrol-ngobrol dengan penambang belerang di sana,dia bilang bahwa setiap satu kilo belerang yang mereka bawa, dihargai 600 rupiah (ajjja, gituhhh). Ya Allah, benar-benar tak terbayang kan oleh ku, berat nya beban mereka. Tapi, apakah semua itu menjadi beban dalam keseharian mereka? Ternyata tidak juga, sebagian tampak sudah sangat ‘menikmati’ pekerjaan itu. Semua nya dilakukan demi membahagiakan orang-orang yang mereka cintai. Apakah ada pamrih, protes, dan berontak yang bergejolak di diri mereka?
Lalu bagaimana dengan kita? Seringkali kita protes menjadi orang yang paling cape di muka bumi ini. Merasa seolah semua dibebankan pada kita. Tapi adakah letih itu menjadi begitu penting, jika karena letih itu mereka (yang kita sayang) menjadi bahagia?

Read More......

Thursday, May 20, 2010

SHENZHEN



Beberapa waktu lalu saya berkesempatan tugas dibeberapa kota di China, diantaranya adalah mengunjungi kota Shenzhen.
Kota ini berbatasan dengan bagian utara wilayah Hong Kong, dan mudah dicapai dengan bus atau kereta api.
Sebagian besar turis yang mengunjungi Hong Kong pertama kali, dipastikan akan menyempatkan diri melongok Shenzhen. Anda hanya perlu merogoh kocek sekitar 150 dollar Hong Kong untuk membayar visa.

Visa? Ya, meskipun sama-sama Cina, secara administratif Shenzhen tunduk di bawah pemerintahan Beijing, kendati secara geografis berbatasan langsung dengan daerah administratif khusus Hong Kong.
Shenzhen terletak di kawasan delta Pearl River. Dengan luas 2.020 km2, kota ini menjadi salah satu pusat investasi asing terbesar dan menjadi kota dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia dalam tiga dekade terakhir. Pertumbuhan tersebut kian pesat ketika pemerintah setempat sepakat mengelola Shenzhen dan Hong Kong secara terintegrasi.

Shenzhen sejatinya baru didirikan pada November 1979 dan diperkenalkan sebagai sebuah kota pada Mei 1980. Sebelumnya, Shenzhen hanya sebuah perkampungan nelayan. Namun dengan kemampuan untuk menarik investor hingga mencapai nilai investasi sebesar 30 milyar US dollar dalam 20 tahun terakhir, tak pelak, menjadikan Shenzhen sebagai zona ekonomi andalan Cina dan menjadi kota tersibuk ke-2 di Cina setelah Shanghai. Kota ini kini dihuni tidak kurang dari 8,27 juta penduduk


Dari mulut ke mulut, saya sudah mendengar kalau Shenzhen juga surga belanja. Perihal urusan menghambur-hamburkan Yuan ini, Shenzhen sebetulnya menawarkan sejumlah luxury retailers, seperti Gucci, Louis Vitton, atau Armani. Label-label terkemuka ini tersedia di Seibu, Coco Park, MixC, atau di Kingglory. Tapi saya lebih penasaran untuk mengunjungi pasar Louhu. Di tempat ini, segala macam barang imitasi dari label-label terkemuka tersedia – dengan harga yang sungguh miring. “Kalau mau barang branded asli, belanjanya di Hong Kong aja,” tukas teman saya. Benar juga. Dari hasil mengobok-obok pasar, akhirnya terbawa pulang sejumlah jam tangan Rolex dan merek terkenal lain untuk oleh-oleh. Harganya hanya berkisar antara 100 hingga 200 yuan. Busyet!

Dari Louhu, perjalanan saya teruskan ke Chinese Folk Culture Villages – kampung budaya yang sungguh unik. Menurut local-guide yang menyertai, di tempat ini seluruh suku di seantero Cina terwakili – tak terkecuali Tibet. Mereka berkesenian secara sinergis, dengan jalinan hubungan yang harmonis antara suku yang satu dengan yang lain. Malam pertama di Shenzhen, saya menghabiskan waktu dengan menyaksikan pertunjukan kesenian tradisional Cina.

Tidak puas hanya sekadar menonton pertunjukan budaya? Jangan khawatir. Di kota ini masih terdapat beberapa tempat menarik. Satu yang sangat kesohor adalah “Window of the World” – sebuah taman yang dirancang menjadi jendela untuk melihat seluruh keunikan dunia. Taman ini terletak di bagian barat kota Shenzhen.

Di Window of the World, terdapat sekitar 130 replika bangunan atau tempat-tempat terkenal di seantero jagad. Dari Piramida di Perancis, Safari Park di Kenya, Patung Liberty di Amerika, Angkor Wat di Kamboja, hingga Opera House di Australia. Termasuk Candi Borobudur dari Indonesia yang ada di area 13. Menara Eiffel sendiri, merupakan bangunan terbesar – 1/3 dari ukuran aslinya.

Window of the World menghabiskan area tidak kurang dari 480.000 meter persegi. Untuk bisa mengitarinya, tersedia kendaraan yang beroperasi khusus di dalam taman. Tiket masuk bisa Anda peroleh dengan harga 120 Yuan, dan akan lebih murah jika Anda datang dengan rombongan.

Nah, belum sempat mengunjungi seluruh pelosok dunia, bukan berarti Anda tidak bisa menyaksikan dunia. Puaskan dulu dengan melihat dari jendela Shenzhen. Penasaran? Jangan lupa ngajak saya lagi ya, kalau berencana ke sana. Hehe. ***

Read More......

Thursday, April 29, 2010

FRIENDSHIP

Menjalin persahabatan dengan lawan jenis memang sah-sah saja. Bahkan tak sedikit wanita yang lebih memilih kaum pria sebagai tempat curhat ketimbang rekan-rekan wanita yang dinilainya lebih suka "bergosip ria" atau tidak bisa dipercaya. Begitu juga sebaliknya, tak sedikit pria yang lebih memilih bersahabat dengan rekan wanita, yang salah satu alasanya mungkin untuk bisa mendapatkan pkamungan lain dari sudut lawan jenis.

Namun, terlepas dari apapun alasan nya, tak jarang persahabatan seperti ini dinilai lain oleh masyarakat. Karena saking dekatnya dan kerap kali bertemu, tak jarang pasangan sahabat ini dikira pasangan yang tengah dimabuk asmara. Tapi bagaimana bila penilaian ini terlontar pada persahabatan di mana keduanya sudah mempunyai pacar atau istri/ suami? Kalau hal ini terjadi salah-salah bisa memacu konflik besar yang akan mengarah pada perceraian.

Tidak ada yang bisa menyangkal, terkadang persahabatan seseorang bisa membuat iri banyak orang. Bayangkan dia sepertinya punya tempat yang akan dengan setia menjga dan menampungnya. Persahabatan itu sendiri dibangun dari saling kepercayaan yang tinggi dan saling mengerti tanpa harus dibicarakan atau diutarakan terlebih dahulu. Tak hanya itu selain menjadi tempat berkeluh kesah dan adu argumentasi, sahabat adalah orang yang bisa paling jujur di dunia untuk mengomentari segala hal tentang kamu meski akan menyakitkan kamu sekalipun.


Namun, tampaknya persahabatan yang kamu bangun ini akan menjadi ancaman bila pacar atau pasangan resmi sahabat kamu kurang mengerti dengan bentuk persahabatan yang kamu bina. Salah-salah karena kamu kerap kali meminta saran untuk segala kegiatan hidupnya, mulai karier hingga keluarganya, kamu akan dikira memasuki teritorial orang lain. Dalam arti, pasangan resmi sahabat kamu mungkin saja akan merasa menjadi orang nomor dua dalam hidup pasangannya dan tidak menerimanya.

Satu hal lagi yang akan semakin membuat keadaan parah adalah bisa-bisa sahabat kamu cenderung mengeksekusi sesuatu hal berdasarkan gagasan Kamu.

"Jangan-jangan istriku itu berselingkuh dengan sahabatnya". Pikiran tersebut mungkin saja akan terlontar pada benak pasangan resmi sahabat kamu.

Bila dilihat, persahabatan yang kamu bangun ini bukan waktu yang singkat. Kamu sudah mengenalnya jauh hari sebelum sahabat kamu mengenal dan bahkan menikah dengan pria/wanita pujaannya. Namun itulah realitas hidup. Jalinan persahabatan yang "beda" pun sebenarnya sudah bisa ditangkap dengan kasat mata. Yakni jika seseorang "punya hati" terhadap sahabatnya maka bisa dibaca lewat gerak geriknya, cara memandang, pemilihan kata-kata bahkan kadang sikap salah tingkah, sedikit banyak menunjukkan bahwa dia berharap banyak dari sekedar persahabatan.

So, gimana cara untuk menjaga persahabatan dengan lawan jenis ini agar tidak mengarah pada perselingkuhan dan tetap bisa berlansung lama? Simak yukk ..

Yang pasti, sejak awal luruskan niat terlebih dahulu. Pasalnya persahabatan yang dimulai dengan niat yang tidak benar bisa saja mengarah pada perselingkuhan. Awali persahabatan dengan sungguh-sungguh karena ada kesamaan sifat, padangan, hobi, selera dsb. Bukan karena tujuan ingin menjadikan sebagai pacar setelah merebut simpatinya.

Harus ada trust. Apapun yang diceritakan sahabat karena dia menganggap kamu bagian dari hidupnya. Mengkhianati kepercayaannya berarti kamu sudah bosan dengan pertemanan itu dan bersiap mencari musuh.

Tetap profesional bila bersahabat dengan rekan kantor. Dan persahabatan yang baik adalah persahabatan yang tidak bakal mengorek "isi perut" kamu.

Menjaga privasi masing2. Jangan intervensi dlm masalah sahabat
Kenali pasangan masing2 dan tekankan bahwa tidak semua hal bisa diceritakan kepada sahabat

Jangan posesif.
Keterusterangan itu kadang menyakitkan.
Berpikir dan bertindak positif. Jika mengobrol tentang suatu hal, arahnya bukan mencela, tapi mendiskusikan, dengan begitu seseorang dapat membangkitkan rasa percaya diri sahabatnya.

Read More......

Wednesday, April 07, 2010

MASA LALU DALAM KEHIDUPAN KITA

Sepotong kenangan masa lalu hadir dalam benak kita. Ya, kita yang bergelimang dosa, kita yang hanya bisa menyusahkan orang lain, kita yang terhanyut oleh arus pergaulan, kita yang selalu membuat ibunda menangis sedih, dan lain sebagainya. Sebegitu kelamkah masa lalu kita? Sebegitu hitamkah hari-hari kita? Lantas, bagaimana kita menyikapinya?
Masa lalu..ya masa lalu..setiap orang pasti memiliki masa lalu, apakah hitam atau putih, baik atau buruk, gelap atau terang. Semuanya adalah salah satu bagian yang sempat mengisi lembaran hari-hari kita. Tak perlu kita robek dan kita campakkan ke tempat sampah, hanya karena kita malu. Malu karena hari ini kita lebih buruk, atau malu karena masa itu kita tersesat begitu jauh. Sekelam apapun masa lalu kita, ia tetap memiliki fungsi dan makna. Tanpa masa lalu, rasanya sulit bagi kita untuk bisa menata masa depan. Ibarat sebuah mobil yang sedang berjalan di jalan raya. Mobil tersebut dilengkapi dengan 2 buah kaca spion. Tahukah kita apa gunanya? Tentu, untuk melihat ke belakang sesekali. Ya...hanya sesekali. Pernahkah terpikir oleh kita, bagaimana jadinya kalau sebuah mobil tidak dilengkapi dengan kaca spion?. Seperti itu pula masa lalu untuk kita, sesekali kita perlu melihat ke belakang, sebagai sebuah acuan untuk kemudian menyongsong hari esok dengan lebih baik. Tapi juga tidak mungkin kalau kita terus-menerus melihat ke belakang bukan? Karena kalau itu yang dilakukan, tentu sang mobil akan sulit bergerak maju.


Karenanya, bagi kita yg pernah memiliki lembaran hitam, jangan hanya menyesali diri, tenggelam dalam lautan duka dan sesal tanpa batas. Begitu juga bagi kita yg pernah memiliki masa-masa indah, jangan hanya terhanyut oleh nostalgia masa lalu. Semuanya harus kita sikapi dengan bijak. Biarlah lembaran itu tetap pada tempatnya, menghias buku catatan hari-hari kita. Yang sekarang harus kita lakukan adalah bangun dari mimpi-mimpi panjang kita, menumbuhkan keyakinan bahwa kita pasti bisa berubah jika kita memiliki keinginan yang kuat untuk berubah. Lantas bertekad untuk merenda hari esok dan masa depan yang cerah, menyongsong terbitnya fajar dengan sebuah senyum keyakinan, bahwa mulai hari ini, kita akan berubah, kita akan memulainya…

Read More......

Friday, March 05, 2010

Minggu kemarin merupakan hari terberat dalam hidupku, dalam kehidupan perkawinanku...
Ternyata aku belum mengenal betul my buddy meski kami telah melewati kehidupan ini bersama sama selama lebih dari hitungan jari...
Yang aku tahu selama ini dia begitu setia padaku, sontak berubah sikap semenjak adanya reuni dengan teman teman SMA nya dua bulan yang lalu. Aku mengijinkan dia hadir di reuni tersebut sama seperti hal nya dia ngijinin aku hadir pada reuni SMA.Karena prinsip kami, bahwa apa yang terjadi di masa lalu biarlah berlalu.


Selama ini prinsip kami bebas berteman dengan siapa saja yang penting bisa jaga sikap dan kehormatan sehingga tidak menimbulkan fitnah. Setelah reunian, sikapnya biasa saja sama sekali tidak ada yang berubah sampai Gusti Allah sendiri yang membuka mata batinku untuk melihat kenyataan dibalik sikapnya.
Suatu sore, sehabis mandi aku menyisir rambut didepan cermin dan terdengar bunyi sms dari hape miliknya. Dan kulihat dari bayangan cermin terlihat dia baca sms sambil tersenyum .... Deg..!!! selama ini aku tidak pernah berprasangka apapun ketika dia baca sms tapi entah kenapa kali ini perasaan hatiku tidak enak. Dan ketika dia sedang keluar, diam diam aku baca sms tersebut...
Dhuuueeerrr... bagai disambar bledek disiang bolong...
Allah Ya Rabb... apa yang terjadi dengan dia.
Hatiku terasa sesak ketika membaca sms yang ternyata dari seorang perempuan.
Meski nomer tersebut tanpa nama tapi aku tahu dari tulisannya yang menunjukan bahwa dia perempuan.
Dan ketika aku minta penjelasan, dia bersumpah sumpah bahwa itu hanya teman biasa dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.
Oh God.. tapi hati ini telah terluka sehingga sampai saat ini aku masih belum bisa mempercayai dia. Hingga beberapa hari, aku melewati hari hari dengan hambar.
Semua kekesalan hatiku aku sampaikan ke salah seorang sahabatku, Mbak Nelly.
Dengan bijak mbak Nelly saranin aku utk dapat menerima kembali dia apa adanya dan kembali jalani kehidupan normal sebagaimana mestinya sebuah perkawinan. Kalaupun dikemudian hari dia berbuat seperti itu lagi, yakinlah bahwa Allah akan mengirim sinyal berupa kepekaan hati seorang perempuan.

Dan sekarang, aku mencoba bersikap biasa kepadanya. dan tetap melakukan segala kewajiban sebagai istri...
Tapi terkadang ada perasaan " kok tega tega nya dia berbuat seperti itu padaku", hmmm... ternyata luka hati ini belum sembuh

Read More......

Tuesday, February 02, 2010

HIDUP ADALAH PILIHAN


Bila kita memutuskan untuk mencintai
seseorang, Bahkan dengan segala kekurangannya,
Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.

Ketika kita memilih bersama dengan
seseorang walau apapun yang terjadi, Itu
adalah pilihan.

Bahkan ketika kita menyadari bahwa
masih banyak orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih
semuanya daripada pasanganmu
Dan tetap memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan.

Perasaan cinta, simpatik, tertarik,
Datang bagai kesempatan pada kita.
Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan.

Pilihan yang kita lakukan.
Berbicara tentang pasangan jiwa,
Ada suatu kutipan dari film yang mungkin
sangat tepat :
“Nasib membawa kita bersama, tetapi
tetap bergantung pada kita bagaimana
membuat semuanya
berhasil”

Pasangan jiwa bisa benar-benar ada.
Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang
Yang diciptakan hanya untukmu.
Tetapi tetap berpulang padamu

Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin
Melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak…
Kita mungkin kebetulan bertemu
pasangan jiwa kita, Tetapi mencintai dan tetap bersama
pasangan jiwa kita, Adalah pilihan yang harus kita lakukan.

Kita ada di dunia bukan untuk mencari
seseorang yang sempurna untuk dicintai
TETAPI untuk belajar mencintai orang
yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna

Pilihan Hidup adalah Pendewasaan diri.
Pilihan Hidup adalah Konsekuensi.
Pilihan Hidup adalah Perjuangan.

Dan….
semoga Pilihan Hidupku
adalah Pilihan Hidup sampai akhir hayatku

Read More......

Friday, January 29, 2010

Otak dan pikiran itu lebih besar dari DUNIA..!!
Dan aku yakin itu alasan TUHAN nitipin DUNIA ini sama kita (manusia). Khalifah fil ardl. So…kita sebagai manusia harus SADAR kalo pikiran itu sesuatu hal yang harus kita hidupkan, bukan malah diperlakuin sebagai gudang atau tempat sampah yang setiap hari dijejali dengan hal-hal yang gak bermanfaat..amat sangat disayangkan
…Soo..common everybody wake up and make changes for your self….;)
Apa yang kita ucapin atau kita keluarin dari mulut kita sendiri, secara gak langsung itu menggambarkan nilai dan kualitas dari diri kita sendiri, semakin banyak kita berbicara tentang sesuatu hal yang gak penting, bisa jadi semakin gak penting juga diri kita dimata orang lain… :p



Gak ada manusia yang sempurna dari kekurangannya…and gak ada juga manusia yang gak pernah buat salah.
Semua orang (makhluk hidup yang bernama manusia) bereaksi berdasaran latar belakang kehidupannya masing-masing, dan secara kodrat emang latar kehidupan semua orang pasti beda beda (sekalipun mereka yang kembar siam)…Jadi bakal ciptain sudut pandang yang beda juga dalam memandang suatu masalah..

So…terima aja kekurangan orang lain dengan ikhlas, biar orang lain juga bisa nerima kekurangan kita, dan hargain kelebihan orang lain dengan lapang dada bukan dengan kedengkian dan keirian, biar orang lain juga bisa ngehargain kelebihan apa yang kita punya…
Banyak orang yang masih salah mengartikan suatu titik kebahagian orang lain, atau bahkan menyamakan titik kebahagian orang lain itu dengan titik kebahagiannya sendiri. Padahal orang-orang yang paling berbahagia itu selalu punya hal-hal terbaik, dan biasanya mereka selalu menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya…

Read More......

Thursday, January 28, 2010

SANG WAKTU

Betapa hebatnya waktu mengatur kita.Ketika bel tanda usai kerja berdering,tanpa diperintah segera kita berkemas.Menyimpan kertas dan pensil dalam laci,lalu meninggalkannya jauh-jauh.seolah semua persolan telah terpecahkan untuk hari itu.Padahal masalah tetap terjaga selagi kita pejamkan mata.

Namun, esok hari ketika bel tanda jam mulai kerja berdentang,semua tumpukan masalah kita aduk,seolah ia terlampau banyak tidur semalam.Persoalan dan masalah pun berlanjut kembali.Betapa hebatnya waktu menghibur kita.

Saat kita mengatur waktu,sesungguhnya kita pun mengatur pikiran,emosi,dan perasaan kita.Karena waktu adalah lingkaran dimana kehidupan kita berjalan,kita atur waktu untuk mengatur kehidupan.

kita rayakan sesuatu karena kita ciptakan hari besar.kita heningkan diri karena kita tegakkan kesyahduan.Dan, semua itu kita rangkai dalam jalinan waktu.Maka, hanya mereka yang tak kenal akan waktulah yang terjerat dalam persoalan tiada berujung.

Read More......