Wednesday, April 07, 2010

MASA LALU DALAM KEHIDUPAN KITA

Sepotong kenangan masa lalu hadir dalam benak kita. Ya, kita yang bergelimang dosa, kita yang hanya bisa menyusahkan orang lain, kita yang terhanyut oleh arus pergaulan, kita yang selalu membuat ibunda menangis sedih, dan lain sebagainya. Sebegitu kelamkah masa lalu kita? Sebegitu hitamkah hari-hari kita? Lantas, bagaimana kita menyikapinya?
Masa lalu..ya masa lalu..setiap orang pasti memiliki masa lalu, apakah hitam atau putih, baik atau buruk, gelap atau terang. Semuanya adalah salah satu bagian yang sempat mengisi lembaran hari-hari kita. Tak perlu kita robek dan kita campakkan ke tempat sampah, hanya karena kita malu. Malu karena hari ini kita lebih buruk, atau malu karena masa itu kita tersesat begitu jauh. Sekelam apapun masa lalu kita, ia tetap memiliki fungsi dan makna. Tanpa masa lalu, rasanya sulit bagi kita untuk bisa menata masa depan. Ibarat sebuah mobil yang sedang berjalan di jalan raya. Mobil tersebut dilengkapi dengan 2 buah kaca spion. Tahukah kita apa gunanya? Tentu, untuk melihat ke belakang sesekali. Ya...hanya sesekali. Pernahkah terpikir oleh kita, bagaimana jadinya kalau sebuah mobil tidak dilengkapi dengan kaca spion?. Seperti itu pula masa lalu untuk kita, sesekali kita perlu melihat ke belakang, sebagai sebuah acuan untuk kemudian menyongsong hari esok dengan lebih baik. Tapi juga tidak mungkin kalau kita terus-menerus melihat ke belakang bukan? Karena kalau itu yang dilakukan, tentu sang mobil akan sulit bergerak maju.


Karenanya, bagi kita yg pernah memiliki lembaran hitam, jangan hanya menyesali diri, tenggelam dalam lautan duka dan sesal tanpa batas. Begitu juga bagi kita yg pernah memiliki masa-masa indah, jangan hanya terhanyut oleh nostalgia masa lalu. Semuanya harus kita sikapi dengan bijak. Biarlah lembaran itu tetap pada tempatnya, menghias buku catatan hari-hari kita. Yang sekarang harus kita lakukan adalah bangun dari mimpi-mimpi panjang kita, menumbuhkan keyakinan bahwa kita pasti bisa berubah jika kita memiliki keinginan yang kuat untuk berubah. Lantas bertekad untuk merenda hari esok dan masa depan yang cerah, menyongsong terbitnya fajar dengan sebuah senyum keyakinan, bahwa mulai hari ini, kita akan berubah, kita akan memulainya…

0 komentar: