Wednesday, May 23, 2007

MYSTERIOUS MAN

Pelatihan berakhir tgl 19/5 jam 2 siang, aku dan Wakang langsung meluncur ke stasiun Tugu karena jadwal keberangkatan kereta Sancaka jurusan Jogja-Surabaya adalah pukul 16.00 WIB. Kami diantar oleh mobil PP. Sesampainya di stasiun jam menunjukkan pukul 14.30 WIB, kami duduk di kursi panjang yang tersedia di lorong tempat menunggu kereta. Tiket kami berbeda hal ini dikarenakan kami reservasi pada saat high session yaitu pas liburan sehingga hanya kursi itu yang tersisa, aku di kereta kelas eksekutif dan Wakang dikereta kelas Bisnis. Travel bag sengaja aku letakkan diatas kursi karena siang itu aku sangat lelah sehingga ingin merebahkan kepala diatas tas. Kata Wakang,… melas banget mbak , aku cuma senyum aja. Sambil merebahkan kepala aku melihat para calon penumpang yang duduk di deret sebelah kanan kursiku… Kelihatannya mereka juga sama lelahnya dengan aku, sebab aku lihat ada yang menyandarkan kepala di sandaran kursi, ada yang kipas kipas karena gerah , ada juga yang asik baca Koran yang kadang dibaca kadang dipakai untuk kipas. Selain itu dari kejauhan aku lihat juga ada anak anak yang asik berlarian. Akhirnya dengan terpaksa aku bangkit dari posisi rebahan karena tiba-tiba seorang pedagang koran dan majalah menghampiriku menawari dagangannya, dengan sopan aku tolak. Kemudian tampak seorang cowok jalan bergandengan mesra dengan seorang cewe.. Rupanya mereka mencari tempat duduk dan kursi yang dituju adalah kursi yang berada tepat disamping kananku. Aku batin mereka pasti suami istri atau sepasang kekasih. Yang menarik dari mereka adalah kontradiksi pasangan tersebut, si cowo itu kulitnya coklat (pasti orang Indonesia asli) sedangkan si cewe keturunan cina kulitnya putih kemudian dari wajahnya, kemungkinan si cowo usianya dua kali lebih muda dari usia si cewe. Si Cowo sempat memandangku mungkin dia tahu aku memandang mereka dengan keheranan. Tengsin juga sih karena ketahuan merhatiin mereka, abisnya si cewe manja dan mesra banget pada si cowo. Waktu berlalu jam menunjukkan puukul 15.15, Wakang usul untuk nunggu didalam kereta sekalian bisa tiduran dan aku setuju dia lagian aku jengah dengan sikap cowo dan cewe tadi yang bermesraan ditempat umum Aku dan Wakang akhirnya berpisah menuju kereta masing masing. Nomor kursiku adalah 13A, ternyata adalah kursi tunggal yang berada tepat di depan pintu masuk. Alhamdulilah, aku bersyukur karena aku tidak perlu pusing mikirin akan duduk bersebelahan dengan siapa.
Segera saja aku taruh Travel bag diatas kabin kareta, kemudian sandaran kursi aku setel agak rendah karena aku ingin segera merebahkan punggungku. Tak lama kemudian satu persatu penumpang masuk., dan Ya Allah ternyata aku bersebelahan lagi dengan cowo dan cewe tadi yang duduk di kursi 13C dan 13D, meski tidak bersebelahan persis karena di ada lorong jalan tengah, tetap aja aku merasa ngga suka ketemu dua orang itu. Apalagi si cowo sempat senyum padaku, mungkin dia juga heran kok bisa bersebelahan lagi.
Selama perjalanan aku dengerin musik dari MP4 dan SMS an dengan Hariadi. Setelah melewati Stasiun Solo aku mencoba untuk memejamkan mata tapi tidak bisa, karena jenuh aku coba untuk melihat kebelakang sekalian untuk menggerakkan badan, dan tak sengaja aku lihat cowo cewe sebelahku, ternyata mereka sudah tertidur. Kali ini aku bisa lihat gaya dandanan mereka dari dekat, si cewe rambutnya dicat coklat kemerahan dan pakai kaos ketat warna biru yang meurutku sangat tidak cocok dengan postur tubuhnya yang agak gemuk sedangkan si cowo rambutnya dicat coklat dan di sisir jabrik seperti David Beckham, pakai anting dan lengannya ditattoo…. Dalam hati aku sudah malas lihat mereka karena sikap dan dandanan mereka.
Aku kembali duduk ke posisi semula, kembali mendengarkan musik, sambil lihat keluar jendela meski diluar gelap aku berusaha lihat (saking boring nya), karena diluar sangat gelap maka yang nampak malah bayangan dibelakangku yang terpantul oleh cahaya lampu, dari kaca jendela aku lihat bayangan cowo sebelahku ternyata dia liatin aku, aku biarin agak lama ternyata dia tetap liatin aku, segera aku balikkan badan untuk memastikan karena aku pikir kenapa dia liatin aku , jangan jangan ada yang aneh padaku. Ternyata dia gelagapan ketika aku balikkan badan, mungkin dia nggak nyangka aku akan balikkan badan. Mungkin (sekali lagi mungkin) untuk menutupi sikap gugupnya tadi dia pergi ke kamar kecil dimana dia melewati tempat dudukku. Aku lihat si cewe tetap tertidur. Beberapa saat kemudian si cowo balik dari toilet, dan tak kusangka dia meleparkan secarik kertas yang dilipat kecil padaku. Aku heran dengan sikapnya itu dan kulihat dia Cuma tersenyum dambil menganggukkan kepala. Jadi jelas secarik kertas yang dilipat kecil itu ditujukan padaku. Aku lihat dia memejamkan matanya, aku yakin dia tidak tidur. Perlahan aku buka kertas dan tetulis… MBAK MENGINGATKAN AKU PADA IBU DAN ADIKKU . Aku berpaling lihat cowo itu, dia hanya tersenyum dan menganggukkan kepala. Aku tidak berani menanyakan apa maksud tulisan itu, karena mungkin saja si cowo ingin merahasiakan hal ini pada si cewe, buktinya dia berikan kertas itu dengan sembunyi dan tak ada komentar apapun dari cowo itu. Tak lama kemudian si cewe bangun dan kudengar mereka berbincang bincang. Segera kumasukkan kertas itu dalam tas kemudian kupejamkan mata selain untuk menghindari tatapan si cowo aku juga mencoba menebak apa maksud cowo itu.
Apa kira kira yang ada pada diriku sehingga bisa mengingatkan dia kepada dua orang sekaligus, ibu dan adiknya. Mungkinkah wajahku yang mirip mereka, masa sih wajah ku udah terlihat tua mirip ibu ibu atau terlihat imut seperti wajah adiknya (huuu… maunya tuh ). Atau kebiasaanku mendengarkan musik menggunakan earphone? Rasanya ndak mungkin juga, masa ibunya termasuk ibu gaul yang suka dengerin musik menggunakan walkman. Pasti ada sesuatu yang ada pada diriku yang mengingatkan dirinya pada ibu dan adiknya. Jilbab…. Ya, bisa jadi ibu dan adiknya menggunakan jilbab, karena benda ini yang bisa dipakai oleh orang tua dan anak muda…..
Jika analisaku benar, bisa jadi dia terlahir dari keluarga religius dan yang pasti dia rindu pada keluarganya. Mungkin dengan penampilannya yang seperti itu dia ditolak oleh keluarganya. Astaghfirullah…… segera kutepis prasangkaku pada dia.
Inilah yang namanya fitroh , karena di setiap diri manusia memiliki fitroh untuk berbuat kebaikan maka sejahat jahatnya orang pasti dalam hati kecilnya ada penolakan terhadap segala sesuatu yang bertentangan dengan hal hal kebaikan. Wallahu ‘alam bishowab

0 komentar: